Liga sepakbola yang nge-trend pada medio 1990 akhir hingga
2000-an awal di Indonesia sebelum akhirnya dirusak skandal Calciopoli ini
kembali dimulai. Perebutan Scudetto akan menjadi semakin seru, melihat berbagai
keadaan naik turun di setiap klub. Liga ini siap menyajikan sebuah parade
menjanjikan yang tak kalah dengan Liga
Primer Inggris. Jika muncul sebuah pertanyaan liga apa yang menandingi ke-kompetitif-an
EPL musim ini, saya berani jawab dengan
tegas. Liga Italia Serie A. Watch out..!
Juventus
Juara bertahan ini masih harus menelan pil pahit kehilangan
Antonio Conte di bench selama 10 bulan ke depan. Dengan demikian ada potensi
lucutnya strategi Juventus musim ini, sehingga memungkinkan bagi tim tim
pesaingnya untuk mengakhiri dominasi unbeaten La Vecchia Signora musim lalu. Di
sisi lain, tim ini bukan tanpa hal baik, dengan kembalinya si anak hilang
Sebastian Giovinco, hadirnya Mauricio Isla serta defender kuat gratisan dari
Internazionale, Lucio, akan menambah kuat skuad Andrea Pirlo cs. Kuat di segala
lini masih menjadi keunggulan Juventus. Mempertahankan Scudetto kembali bukanlah
hal yang tidak mungkin tejadi. So, blow the horn, Juventini..!
AC Milan
Kehilangan Scudetto musim lalu jelas jadi PR besar bagi
Massimiliano Allegri musim ini. Ditinggal Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva yang
dijarah oleh PSG serta hilangnya pemain veteran macam Clarence Seeedorf, “Pippo”
Inzaghi, Mark van Bommel jelas semakin melucuti kekuatan AC Milan musim ini. Kesulitan
financial Milan musim ini juga menjadi sinyal buruk kekuatan Milan di transfer
window musim panas ini. Praktis hanya Ricardo Montolivo yang didapat gratisan
dari Fiorentina yang akan memperkuat lini tengah AC Milan musim ini. Di samping
segala mimpi buruk Milan musim ini, Milan tetaplah Milan, tim dengan mental juara
yang tinggi. Hengkangnya nama tenar Milan jelas akan melecut pemain yang selama
ini terpinggirkan maca Stephan El-Sharaawy, Emanuelson, dan Robinho. Belum lagi
ada Antonio Nocerino dan Kevin Prince Boateng yang senantiasa tampil
mengejutkan. Milan yang lebih segar siap menantang semua lawan musim ini.
Internazionale
Mendapat Antonio Cassano yang dibarter dari Milan, jelas
menguntungkan Internazionale. Bersama Rodrigo Palacio dan Diego Milito, lini
depan Il Nerazzuri siap menjadi lini depan yang haus gol musim ini. Hadirnya
Samir Handanovic serta Matias Silvestre pun akan menambah kekuatan lini
pertahanan Internazionale musim ini. Lini tengah masih akan di handle oleh Wesley Sneijder. Problem
besar La Beneamata mungkin hanya inkonsistensi dari Andrea Stramaccioni.
Pelatih muda ini masih belum menunjukkan greget yang menjanjikan publik Italia.
Jika saja Stramaccioni berhasil meraih kemenangan demi kemenangan serta
permainan yang konsisten, scudetto bukan hal yang mustahil bagi Il Nerazzuri.
Jadi, apakah biru hitam akan kembali mewarnai langit Italia? Kita tunggu saja.
Napoli
Tim yang berhasil kembali naik ke papan atas Serie A setelah
mengalami sejarah buruk pasca ditinggal Diego Maradona ini siap kembali menjadi
batu sandungan tim papan atas Serie A. Tidak tanggung tanggung, jangankan jadi
batu sandungan, mungkin ini saat yang paling tepat bagi Il Partenopei untuk
kembali meraih Scudetto yang telah lama lepas dari genggaman mereka. Ditinggal
Ezeqiel Lavezzi jelas akan merusak kombinasi Hamsik-Cavani-Lavezzi yang telah
lama digunakan oleh Walter Mazzarri. Namun itu bukan hal yang jadi masalah
besar mengingat kembalinya wonderkid Napoli setelah dipinjamkan dari Pescara,
Lorenzo Insigne. Penampilan Impresif Insigne di pra musim jelas menjadi
pertanda bahwa anak muda yang satu ini siap menjadi solusi hilangnya Lavezzi.
Kedatangan Valon Behrami juga nampaknya cukup bagi Napoli untuk mengarungi
lautan Serie A musim ini.
AS Roma
Serigala Roma selalu hadir dalam bursa unggulan peraih
Scudetto Serie A, namun kadang selalu berakhir dengan inkonsistensi dan peringkat
buruk di akhir musim. Namun hal itu tidak mengendurkan semangat Thomas di
Benedetto untuk terus melanjutkan proyek revolusi Roma musim ini. Mundurnya
Luis Enrique di akhir musim, memuluskan jalan kembalinya Zdenek Zeman ke
ibukota. Romantisme pun dimulai. Perombakan besar skuad Roma dijalankan. Pemain
veteran digerus satu persatu. David Pizzaro, Juan, Marco Cassetti, Gabriel
Heinze, Fabio Simplicio dilepas pindah ke klub lain. Begitupun pemain pemain
muda yang tidak jua berkembang macam Jose Angel dan Aleandro Rosi. Sampai akhir
jendela transfer masih ada nama Marco Borriello dan Simone Perrotta yang siap
dilego atau diputus kontraknya. Dana segar dari pemilik serta hasil penjualan
Fabio Borini pun lancar membawa darah baru bagi Roma. Ujungnya jelas dengan
hadirnya Mattia Destro dan Frederico Balzarretti ke Olimpico. Serigala siap
bangun dari tidur panjangnya untuk mengancam dominasi papan atas Serie A.
Romanisti? You’d better prepared!
Udinese
Siapa sangka tim semenjana ini dibawah komando Antonio Di Natale
menjadi tim disegani dan masuk ke papan atas Serie A. Kombinasi Francesco
Guidolin dan Toto Di Natale masih akan menjadi sentral pergerakan Le Zebrette.
Kehilangan Mauricio Isla mungkin akan menjadi penurunan daya permainan La
Zebrette. Namun tradisi permainan kolektif siapa tau akan mengejutkan seperti
tahun tahun sebelumnya. Atau mungkin, mengejutkan lewat scudetto bisa dilakukan
tahun ini? Let’s see.
Lazio
Mengakhiri musim dengan hasil yang tidak bagus dan tidak
jelek amat bagi tim sekaliber Lazio, tim ini tetap menjadi pengganggu serius
dominasi Serie A dari musim ke musim. Kembalinya Mauro Zarate mungkin akan
menambah opsi serangan Lazio. Miroslav Klose, Hernanes juga masih akan menjadi
pion utama bagi pelatih baru Vladimir Petkovic. Hasil buruk di awal musim
sempat memunculkan sentimen negatif bagi Lazio musim ini. Namun, jika masih
bisa mengulang bagaimana menjungkalkan Roma di derby della capitale musim lalu,
bukan berarti Lazio bisa diremehkan. So, lihat apa yang bisa diperbuat Gli
Aquilotti musim ini.
Fiorentina
Siapa yang tidak kenal Rui Costa, Enrico Chiesa, Gabriel Omar
Batistuta, Luca Toni hingga Alberto Gilardino? Semua adalah lulusan dari klub
peraih 2 kali Scudetto ini. Sempat mengalami mimpi buruk bubarnya tim ini di
medio 2000-an akibat lilitan hutang, Diego Della Valle perlahan melakukan
reinkarnasi bagi Fiorentina. Musim ini, La Viola siap disegani dengan hadirnya
Allenatore baru Vincenzo Montella yang musim lalu berhasil melambungkan
permainan Catania. Mantan bintang AS Roma yang filosofi melatihnya menggunakan
mazhab Roma era Spalletti ini siap membangkitkan Fiorentina menjadi tim yang
kembali disegani di Serie A. Membawa nama nama menjanjikan seperti Borja Valero,
Gonzalo Rogriguez, Alberto Aquilani hingga David Pizzarro, La Viola jelas mengkhawatirkan
tim papan atas Serie A. Bukan tidak mungkin, Fiorentina bisa mengikuti jejak
Napoli dalam menghidupkan kembali sejarah yang hilang. Can’t wait..!