Rabu, 31 Juli 2013

Roma. What I See So Far About The Mercato.

2 tahun era baru Roma gagal. 1 tahun pertama mencoba adaptasi tiki-taka Spanyol dengan membawa mantan pelatih Barcelona B, Luis Enrique, kemudian 1 tahun dikerjakan secara bergantian oleh Zdenek Zeman dan caretaker Aurelio Andreazzoli. Bukan tidak ada perbaikan, permainan, posisi klasemen hingga keberhasilan AS Roma untuk berlaga hingga final Coppa Italia di tahun kedua memperlihatkan sebuah progres. Sayangnya bagi kota sekeras Roma, hal itu tidak cukup.


Kini pelatih baru telah ditunjuk untuk membawa warna baru kota Roma. Rudi Garcia,mantan pelatih yang sukses membawa Lille juara Ligue One 2010/2011 ditunjuk untuk membawa angin segar bagi AS Roma. Penunjukan kali ini lebih make sense. Mengingat pelatih Roma 2 tahun sebelumnya, yang satu mantan pelatih Barcelona B (Divisi 2 Liga Spanyol), serta mantan Juara serie B (Pescara). Jelas bukan pelatih berlatar belakang seperti itu yang diinginkan manajemen Roma. Roma butuh seorang pelatih juara yang sesuai dengan visi Roma yang concern terhadap pemain muda. Garcia it is.

Revolusi ketiga dimulai. Satu per-satu pemain keluar dan masuk. Kali ini, kiper timnas Belanda Maarten Stekelenburg dilego menuju Fulham dengan mahar 4 juta pounds+add ons, serta bek muda potensial Marquinhos menuju Paris Saint Germain dengan biaya transfer 31,4 juta pounds. Sementara itu transfer masuk Roma bisa dibilang cukup menjanjikan. Mantan kiper utama Napoli, Morgan De Sanctis, former Internazionale, Maicon, Mehdi Benatia, Tin Jedvac, Skorupski, dan Kevin Strootman.

Morgan De Sanctis jelas memiliki pengalaman dan kapabilitas luar biasa sebagai kiper utama serie A, namun kelemahan yang paling jelas adalah usia yang kini menginjak 36 tahun. Sementara Maicon, yang gagal berkembang bersama Manchester City kembali ke Italia untuk membuktikan kembali dirinya pantas masuk skuad Brazil di World Cup 2014, jelas ini akan menjadi keuntungan bagi Roma yang hingga kini memiliki masalah pada sektor full-back di zaman Ivan Piris. Kehadiran Tin Jedvac dan Skorupski membuktikan Roma masih concern dalam investasi pemain muda. Mehdi Benatia, salah satu bek terbaik di Serie A, diharapkan menjadi jawaban atas buruknya lini belakang Roma. Kevin Strootman is Kevin Strootman. PSV Eindhoven’s captain, Netherland national team’s captain.

Baiknya, jelas tidak ada berbagai gambling dalam membeli pemain utama seperti ketika merekrut Panagiotis Tachtsidis, Ivan Piris, Jose Angel, dan lain sebagainya. Kini Roma fokus merekrut pemain yang jelas memiliki kapabilitas untuk menambal kelemahan tim. Tinggal bagaimana Rudi Garcia memanfaatkan pemain pemain tersebut untuk kembali membawa AS Roma ke kasta tertinggi Liga Italia.

Bursa Transfer belum selesai. Saga transfer Gervinho terus berjalan. I want to honestly said bahwa Roma masih butuh beberapa pemain. Roma butuh minimal 1 full-backmengingat performa buruk Balzaretti dan Dodo musim lalu. Serta Roma butuh winger lain selain Gervinho, setidaknya untuk melapis Lamela mengingat Caprari belum menunjukkan performa yang memuaskan sebagai sub. Dan jikalau Kevin Strootman bukan Mister X yang dimaksud Sabatini. We are really looking forward to find out who. Dan semua tentu berharap jawabannya adalah seorang playmaker seperti Totti. Seraya kita mengingat kembali bahwa Christian Erikssen mengaku dirinya seorang Romanisti. J


Forza Roma.