2 tahun era baru Roma
gagal. 1 tahun pertama mencoba adaptasi tiki-taka Spanyol dengan membawa mantan
pelatih Barcelona B, Luis Enrique, kemudian 1 tahun dikerjakan secara
bergantian oleh Zdenek Zeman dan caretaker
Aurelio Andreazzoli. Bukan tidak ada perbaikan, permainan, posisi klasemen
hingga keberhasilan AS Roma untuk berlaga hingga final Coppa Italia di tahun
kedua memperlihatkan sebuah progres. Sayangnya bagi kota sekeras Roma, hal itu
tidak cukup.
Kini pelatih baru telah
ditunjuk untuk membawa warna baru kota Roma. Rudi Garcia,mantan pelatih yang
sukses membawa Lille juara Ligue One 2010/2011 ditunjuk untuk membawa angin
segar bagi AS Roma. Penunjukan kali ini lebih make sense. Mengingat pelatih
Roma 2 tahun sebelumnya, yang satu mantan pelatih Barcelona B (Divisi 2 Liga Spanyol),
serta mantan Juara serie B (Pescara). Jelas bukan pelatih berlatar belakang
seperti itu yang diinginkan manajemen Roma. Roma butuh seorang pelatih juara
yang sesuai dengan visi Roma yang concern
terhadap pemain muda. Garcia it is.
Revolusi ketiga dimulai.
Satu per-satu pemain keluar dan masuk. Kali ini, kiper timnas Belanda Maarten
Stekelenburg dilego menuju Fulham dengan mahar 4 juta pounds+add ons, serta bek
muda potensial Marquinhos menuju Paris Saint Germain dengan biaya transfer 31,4
juta pounds. Sementara itu transfer masuk Roma bisa dibilang cukup menjanjikan.
Mantan kiper utama Napoli, Morgan De Sanctis, former Internazionale, Maicon, Mehdi Benatia, Tin Jedvac,
Skorupski, dan Kevin Strootman.
Morgan De Sanctis jelas
memiliki pengalaman dan kapabilitas luar biasa sebagai kiper utama serie A, namun
kelemahan yang paling jelas adalah usia yang kini menginjak 36 tahun. Sementara
Maicon, yang gagal berkembang bersama Manchester City kembali ke Italia untuk
membuktikan kembali dirinya pantas masuk skuad Brazil di World Cup 2014, jelas
ini akan menjadi keuntungan bagi Roma yang hingga kini memiliki masalah pada
sektor full-back di zaman Ivan Piris.
Kehadiran Tin Jedvac dan Skorupski membuktikan Roma masih concern dalam investasi pemain muda. Mehdi Benatia, salah satu bek
terbaik di Serie A, diharapkan menjadi jawaban atas buruknya lini belakang
Roma. Kevin Strootman is Kevin Strootman. PSV Eindhoven’s captain, Netherland
national team’s captain.
Baiknya, jelas tidak ada
berbagai gambling dalam membeli
pemain utama seperti ketika merekrut Panagiotis Tachtsidis, Ivan Piris, Jose
Angel, dan lain sebagainya. Kini Roma fokus merekrut pemain yang jelas memiliki
kapabilitas untuk menambal kelemahan tim. Tinggal bagaimana Rudi Garcia memanfaatkan
pemain pemain tersebut untuk kembali membawa AS Roma ke kasta tertinggi Liga
Italia.
Bursa Transfer belum selesai.
Saga transfer Gervinho terus berjalan. I want to honestly said bahwa Roma masih
butuh beberapa pemain. Roma butuh minimal 1 full-backmengingat
performa buruk Balzaretti dan Dodo musim lalu. Serta Roma butuh winger lain
selain Gervinho, setidaknya untuk melapis Lamela mengingat Caprari belum
menunjukkan performa yang memuaskan sebagai sub.
Dan jikalau Kevin Strootman bukan Mister X yang dimaksud Sabatini. We are
really looking forward to find out who. Dan semua tentu berharap jawabannya
adalah seorang playmaker seperti Totti. Seraya kita mengingat kembali bahwa
Christian Erikssen mengaku dirinya seorang Romanisti. J
Forza Roma.