Serie A dimulai. 20 tim
terbaik di Italia siap memberikan yang terbaik untuk meraih posisi terbaik di
akhir kompetisi. Keyakinan atas lebih merata-nya kompetisi Serie A musim ini
terus dipupuk. Tim-tim pesaing Juventus mulai berbenah dengan satu ambisi, mengakhiri
dominasi Juventus atas back-to-back
scudetti 2 tahun berturut-turut.
Bursa Transfer
Bursa transfer bergulir,
tiap tim berbenah. Nama nama ‘beken’ masuk ke Serie A. Di tim tim papan atas, Juventus
mendapatkan Carlos Tevez, Fernando Llorente, serta Angelo Ogbonna. Napoli
memborong Pepe Reina, Gonzalo Higuain, Raul Albiol, Callejon, serta Dries
Mertens. Milan gaet Matias Silvestre dari Inter serta Andrea Poli dari
Sampdoria. Inter merekrut pemain muda semacam Ishak Belfodil dan Mauro Icardi,
diluar kedatangan dari Hugo Campagnaro dan Rolando. Sementara Mario Gomez,
Joaquin, Kevin Strootman, Gervinho dan Maicon menuju Fiorentina dan AS Roma.
Belum lagi mempertimbangkan 2 tim spesialis pengganggu tim papan Lazio-Udinese
yang dalam 2 musim terakhir selalu merusak konstelasi papan atas Serie A.
Tim papan tengah hingga
tim promosi juga terus membenahi dirinya masing-masing. Parma mendapat Antonio
Cassano, Hellas Verona mendapat Luca Toni. Serie A kini merata dari segi
kualitas pemain. Ditambah 5 derby kota tahun ini, Turin, Milan, Roma, Genoa
serta Verona, menambah kepastian serunya Seria A musim ini.
Overview : New Managers
Berbicara mengenai
tim-tim yang bersaing di papan atas Serie A, Juventus, Milan dan Fiorentina
memutuskan untuk mempercayakan posisi manajer tim kepada pelatih terdahulunya.
Juventus dengan Antonio Conte, Fiorentina dengan Vincenzo Montella,serta Milan,
yang sempat alot untuk memutuskan perpanjangan, Massimiliano Allegri. Conte
telah membuktikan diri dengan meraih 2 scudetti di musim pertamanya bersama
Juventus. Allegri, adalah tim yang membawa Milan meraih scudetto 2010/2011, dan
Vincenzo Montella di awal kepelatihannya terus mengalami performa menanjak,
setelah menjadi caretaker AS Roma,
membawa Catania bermain cemerlang pada 2011/2012, dan puncaknya mebawa
Fiorentina di peringkat 4 Serie A musim lalu.
Sementara itu Inter,
Napoli, dan AS Roma mengganti pelatihnya dengan pelatih baru. Performa buruk
Inter musim lalu, selain akibat cedera pemain, membuat posisi Andrea
Stramaccioni dicabut untuk digantikan eks pelatih Napoli, Walter Mazzarri.
Sementara posisi yang ditinggalkan Mazarri di Napoli, digantikan oleh Rafael
Benitez. Sementara Roma menunjuk Rudi Garcia, pelatih yang membawa Lille
menjuarai Ligue 1 musim 2010/2011.
Manager : Key Factor
Seria A musim ini dimulai
dengan berbagai macam hal baru. Pemain baru, tujuan baru, tingkat kekuatan dan
kedalaman tim yang baru, serta pesaing pesaing dengan aroma baru. Juventus
mengincar hattrick scudetti sebagaimana yang dilakukan
Internazionale pada medio 2007-2010, namun keberhasilannya berada di tangan
Antonio Conte. Kemampuan Antonio Conte dalam memasukkan Carlos Tevez dan
Llorente ke dalam skema Juventus, yang harus menahan ego dari Sebastian
Giovinco, Mirko Vucinic untuk rela dirotasi waktu bermainnnya. Jangan lupa pula
masih hadirnya Matri dan Fabio Quagliarella dalam skuad. Performa Juventus juga
masih mengundang banyak tanya di pra-musim, menandakan Antonio Conte masih
terus berbenah. Dan ini yang menjadi kunci apakah hattrick scudetti akan tercapai.



Penyakit Milan bersama
Allegri musim lalu yang terseok di awal musim merupakan pekerjaan rumah bagi
Massimiliano Allegri. Allegri harus mempercepat waktu adaptasi skuad barunya
sebelum terlambat karena musim ini pesaing akan jauh lebih berat. Sementara
Fiorentina cenderung stabil. Pakem Vincenzo Montella akan tetap berjalan
mengingat kepergian Stevan Jovetic telah diisi oleh Mario Gomez. Kehadiran
Joaquin akan semakin menambah daya gedor winger
Fiorentina yang tahun lalu begitu eksplosif ditopang Cuadrado dan Adem
Ljajic. Konsistensi permainan menjadi tugas lain yang harus diselesaikan
Montella jika ingin membawa Fiorentina masuk Liga Champion musim depan.
Walter Mazzarri adalah
sosok yang dibutuhkan Internazionale. Inter harus kembali (minimal) stabil di
papan atas Serie A, dan itu hal yang secara konsisten dicapai Mazzarri di
Napoli. Siap memulai Serie A dengan pemain pemain muda, membuat Mazzarri diwajibkan
untuk dapat memupuk mental pemain muda untuk mengangkat kembali nama besar
Internazionale.
Sementara tim ibukota, AS
Roma, bersama Rudi Garcia harus kembali memulai proyek-nya setelah gagal di
bawah asuhan Luis Enrique dan Zdenek Zeman. Garcia diharapkan membawa
keseimbangan dan membuat sisi defensif Roma menjadi lebih baik setelah terus
menjadi bulan-bulanan di 2 tahun sebelumnya. Belum lagi penyakit Totti-sentris
dan mental bermain, merupakan pekerjaan rumah Garca di Roma.

Beralih ke Naples, Napoli
melakukan sebuah gambling terbesar
dengan merekrut Rafa Benitez. Benitez sangat diingat publik Italia saat gagal
membawa pencapaian di Internzionale. Maka trauma akan Rafa Benitez di Serie A
agak membayangi para tifosi Napoli. Namun Rafa kali ini berbeda, lain ketika di
Internazionale, di Napoli Rafa sendiri yang mengomandoi transfer pemain. Tidak
heran, Napoli rasa Spanyol hadir di tahun ini. Gonzalo Higuain, Raul Albiol,
serta Callejon diborong dari Real Madrid. Maka pertanyaan yang paling besar
adalah, akankah Napoli menjadi raja di Liga layaknya Valencia under-Benitez, atau menjadi jagoan Eropa
layaknya Liverpool di Liga Champion atau Chelsea di Liga Eropa under-Benitez, atau malah hancur lebur
seperti saat di Inter?


Di sisi lain, Francesco
Guidolin serta Vladimir Petkovic siap membawa Udinese dan Lazio kembali
mengacak-acak berbagai perkiraan pra-musim para pengamat. Berbekal semangat dan
ketajaman bomber ‘makin tua makin jadi’
Antonio Di Natale serta eksplosivitas Candreva-Hernanes di Lazio, kedua tim tersebut
siap menyajikan perputaran posisi di 8 teratas Serie A Italia musim depan.
So,
tahun ini tiap pelatih memiliki pekerjaan rumah masing-masing. Mereka yang
menentukan nasib berbagai tim diatas dalam mengarungi panjangnya musim. It will be a marathon. Tapi tidak
berarti mereka akan sampai ke garis akhir. Sabar bukanlah kata yang terdapat di
kamus tifosi Italia. Mungkin saja Milan tidak akan memaafkan Allegri jika start
buruk kembali dituai, mungkin pula Benitez akan bernasib sama seperti di Inter,
dan sangat mungkin Roma kembali kehilangan kesabaran di tahun ketiga revolusi
di tubuh serigala Roma.
Keep both of your eyes
watching. Let the Seria A begins! Have a nice season, everyone! :D