Sabtu, 24 Agustus 2013

Mini Serie A Preview 2013/2014 : Manager Dependency

Serie A dimulai. 20 tim terbaik di Italia siap memberikan yang terbaik untuk meraih posisi terbaik di akhir kompetisi. Keyakinan atas lebih merata-nya kompetisi Serie A musim ini terus dipupuk. Tim-tim pesaing Juventus mulai berbenah dengan satu ambisi, mengakhiri dominasi Juventus atas back-to-back scudetti 2 tahun berturut-turut.

Bursa Transfer
Bursa transfer bergulir, tiap tim berbenah. Nama nama ‘beken’ masuk ke Serie A. Di tim tim papan atas, Juventus mendapatkan Carlos Tevez, Fernando Llorente, serta Angelo Ogbonna. Napoli memborong Pepe Reina, Gonzalo Higuain, Raul Albiol, Callejon, serta Dries Mertens. Milan gaet Matias Silvestre dari Inter serta Andrea Poli dari Sampdoria. Inter merekrut pemain muda semacam Ishak Belfodil dan Mauro Icardi, diluar kedatangan dari Hugo Campagnaro dan Rolando. Sementara Mario Gomez, Joaquin, Kevin Strootman, Gervinho dan Maicon menuju Fiorentina dan AS Roma. Belum lagi mempertimbangkan 2 tim spesialis pengganggu tim papan Lazio-Udinese yang dalam 2 musim terakhir selalu merusak konstelasi papan atas Serie A.
Tim papan tengah hingga tim promosi juga terus membenahi dirinya masing-masing. Parma mendapat Antonio Cassano, Hellas Verona mendapat Luca Toni. Serie A kini merata dari segi kualitas pemain. Ditambah 5 derby kota tahun ini, Turin, Milan, Roma, Genoa serta Verona, menambah kepastian serunya Seria A musim ini.

Overview : New Managers
Berbicara mengenai tim-tim yang bersaing di papan atas Serie A, Juventus, Milan dan Fiorentina memutuskan untuk mempercayakan posisi manajer tim kepada pelatih terdahulunya. Juventus dengan Antonio Conte, Fiorentina dengan Vincenzo Montella,serta Milan, yang sempat alot untuk memutuskan perpanjangan, Massimiliano Allegri. Conte telah membuktikan diri dengan meraih 2 scudetti di musim pertamanya bersama Juventus. Allegri, adalah tim yang membawa Milan meraih scudetto 2010/2011, dan Vincenzo Montella di awal kepelatihannya terus mengalami performa menanjak, setelah menjadi caretaker AS Roma, membawa Catania bermain cemerlang pada 2011/2012, dan puncaknya mebawa Fiorentina di peringkat 4 Serie A musim lalu.

Sementara itu Inter, Napoli, dan AS Roma mengganti pelatihnya dengan pelatih baru. Performa buruk Inter musim lalu, selain akibat cedera pemain, membuat posisi Andrea Stramaccioni dicabut untuk digantikan eks pelatih Napoli, Walter Mazzarri. Sementara posisi yang ditinggalkan Mazarri di Napoli, digantikan oleh Rafael Benitez. Sementara Roma menunjuk Rudi Garcia, pelatih yang membawa Lille menjuarai Ligue 1 musim 2010/2011.

Manager : Key Factor
Seria A musim ini dimulai dengan berbagai macam hal baru. Pemain baru, tujuan baru, tingkat kekuatan dan kedalaman tim yang baru, serta pesaing pesaing dengan aroma baru. Juventus mengincar hattrick scudetti sebagaimana yang dilakukan Internazionale pada medio 2007-2010, namun keberhasilannya berada di tangan Antonio Conte. Kemampuan Antonio Conte dalam memasukkan Carlos Tevez dan Llorente ke dalam skema Juventus, yang harus menahan ego dari Sebastian Giovinco, Mirko Vucinic untuk rela dirotasi waktu bermainnnya. Jangan lupa pula masih hadirnya Matri dan Fabio Quagliarella dalam skuad. Performa Juventus juga masih mengundang banyak tanya di pra-musim, menandakan Antonio Conte masih terus berbenah. Dan ini yang menjadi kunci apakah hattrick scudetti akan tercapai.




Penyakit Milan bersama Allegri musim lalu yang terseok di awal musim merupakan pekerjaan rumah bagi Massimiliano Allegri. Allegri harus mempercepat waktu adaptasi skuad barunya sebelum terlambat karena musim ini pesaing akan jauh lebih berat. Sementara Fiorentina cenderung stabil. Pakem Vincenzo Montella akan tetap berjalan mengingat kepergian Stevan Jovetic telah diisi oleh Mario Gomez. Kehadiran Joaquin akan semakin menambah daya gedor winger Fiorentina yang tahun lalu begitu eksplosif ditopang Cuadrado dan Adem Ljajic. Konsistensi permainan menjadi tugas lain yang harus diselesaikan Montella jika ingin membawa Fiorentina masuk Liga Champion musim depan.

Walter Mazzarri adalah sosok yang dibutuhkan Internazionale. Inter harus kembali (minimal) stabil di papan atas Serie A, dan itu hal yang secara konsisten dicapai Mazzarri di Napoli. Siap memulai Serie A dengan pemain pemain muda, membuat Mazzarri diwajibkan untuk dapat memupuk mental pemain muda untuk mengangkat kembali nama besar Internazionale.



Sementara tim ibukota, AS Roma, bersama Rudi Garcia harus kembali memulai proyek-nya setelah gagal di bawah asuhan Luis Enrique dan Zdenek Zeman. Garcia diharapkan membawa keseimbangan dan membuat sisi defensif Roma menjadi lebih baik setelah terus menjadi bulan-bulanan di 2 tahun sebelumnya. Belum lagi penyakit Totti-sentris dan mental bermain, merupakan pekerjaan rumah Garca di Roma.


Beralih ke Naples, Napoli melakukan sebuah gambling terbesar dengan merekrut Rafa Benitez. Benitez sangat diingat publik Italia saat gagal membawa pencapaian di Internzionale. Maka trauma akan Rafa Benitez di Serie A agak membayangi para tifosi Napoli. Namun Rafa kali ini berbeda, lain ketika di Internazionale, di Napoli Rafa sendiri yang mengomandoi transfer pemain. Tidak heran, Napoli rasa Spanyol hadir di tahun ini. Gonzalo Higuain, Raul Albiol, serta Callejon diborong dari Real Madrid. Maka pertanyaan yang paling besar adalah, akankah Napoli menjadi raja di Liga layaknya Valencia under-Benitez, atau menjadi jagoan Eropa layaknya Liverpool di Liga Champion atau Chelsea di Liga Eropa under-Benitez, atau malah hancur lebur seperti saat di Inter?



Di sisi lain, Francesco Guidolin serta Vladimir Petkovic siap membawa Udinese dan Lazio kembali mengacak-acak berbagai perkiraan pra-musim para pengamat. Berbekal semangat dan ketajaman  bomber ‘makin tua makin jadi’ Antonio Di Natale serta eksplosivitas Candreva-Hernanes di Lazio, kedua tim tersebut siap menyajikan perputaran posisi di 8 teratas Serie A Italia musim depan.

So, tahun ini tiap pelatih memiliki pekerjaan rumah masing-masing. Mereka yang menentukan nasib berbagai tim diatas dalam mengarungi panjangnya musim. It will be a marathon. Tapi tidak berarti mereka akan sampai ke garis akhir. Sabar bukanlah kata yang terdapat di kamus tifosi Italia. Mungkin saja Milan tidak akan memaafkan Allegri jika start buruk kembali dituai, mungkin pula Benitez akan bernasib sama seperti di Inter, dan sangat mungkin Roma kembali kehilangan kesabaran di tahun ketiga revolusi di tubuh serigala Roma.


Keep both of your eyes watching. Let the Seria A begins! Have a nice season, everyone! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar